Selasa, 18 Oktober 2016

SaPa, Lembah indah diantara China dan Vietnam

2 kali mengunjugi Vietnam , SaPa merupakan salah satu tujuan yang unik dan saya sukai  .

10 Jam perjalanan dari Hanoi menuju ke kota Lao Cai yang merupakan perbatasan China (Hekou) dengan Vietnam  ditempuh dengan menggunakan kereta api malam ( soft sleeper train )

Dipagi hari pukul  6AM , kami pun tiba di Laocai dan kami meneruskan perjalanan kami menuju desa SaPa yang di tempuh dengan jarak +/- 1.20 menit  dengan perjalanan mendaki dan berkelok kelok  ( harap menyediakan plastik untuk tidak terduga )

Tiba di desa Sapa, kami di sambut oleh kabut dan sebagian awan biru  . Tiba di penginapan, kami pun membersihkan diri dan menikmati sarapan pagi sebelum melanjutkan rencana trekking Sa

Sapa merupakan satu desa kecil dengan sebuah alun alun ditengah desa dan sebuahh Gereja Katolik yang terkenal "Stone Church"


Stone Church yang terkenal di alun alun desa Sapa 

Setelah selesai beberes , kami pun memulai perjalanan kami melakukan trekking menyusuri lembah dan perkampungan etnik suku Hmong  .

Berjalan melewati  pertokoan dan keramaian Sapa


Suku Etnik Hmong  dengan pakaian khas mereka  di tengah keramaian
Photo Taken by Semut Keriting  


Picture taken by Semut Keriting 

Picture taken by Semut Keriting  

Desa Cat Cat merupakan tujuan trekking kami kali ini , Guide yang menemani perjalanan kami merupakan seorang anank muda yang sangat lancar bahasa Inggrisnya .
Aku bertanya, kok bahasa inggris kamu bagus banget , sampai ke logat logatnya keren dehhh..
dia belajar turis yang mau mengajari mereka berbahasa inggris ketika berkunjung ke Sapa .
Banyak sekali turis dari manca negara mengajar penduduk lokal sana untuk bisa berbahasa inggris ...Wow..keren ya..

Satu hal yang harus diingat..selama perjalanan trekking..jangan bertanya ..masih jauh ga??? pasti akan dijawab..ga jauh kok ..wwkkww...beda ya ..disana dia tiap hari menyusuri trek tersebut ..sehingga tidak merasa jauh ..

Picture taken by Semut Keriting
Selama perjalanan, banyak sekali undukan sawah membentang luas , tembok tembok pegunungan yang membentang seakan menjadi dinding pemisah antara China dan Vietnam  .
Serta  jarang ditemui sampah berserakan  , kebersihan selalu terjaga dengan baiknya , mungkin typical masyarakat Vietnam tidak terlalu sembarang membuang sampah seperti yang banyak saya jumpai ketika kita mendaki Gunung atau pun trekking di berbagai tempat di Indonesia .




Satu hal yang agak menyebalkan selama perjalanan, kami diikuti oleh beberapa ibu ibu suku etnik Hmong , mereka menemani perjalanan kami dengan harapan kami akan membeli souvenir mereka atau memberikan tips kepada mereka  .

Setelah melakukan perjalanan trekking yang cukup melelahkan , boleh di coba refleksi kaki yang ada di desa Sapa , harganya juga terjangkau .
Ingat ..ketika membayar diusahakan menggunakan uang pas , terkadang mereka akan pura pura tidak mengembalikan sisa nya ,dianggap sebagai tips :)
Seharusnya uang kembalian dan tips adalah 2 hal yang berbeda .


Makanan di Sapa atau Vietnam pada umumnya sesuai dengan selera Asia , seperti masakan ibu di rumah . Harga yang terjangkau dan porsi makanan yang banyak .




Note : Berhubunga HP hilang di Vietnam , maka hanya ini foto foto yang tersisa. .







Tidak ada komentar:

Posting Komentar